Mulut sempit Teluk Jailolo di Maluku Utara menyimpan ekosistem perairan yang saling terkait. Mulai dari rataan karang sekitar Pulau Pastofiri serta banyak polip menempel di sekitar Pulau Babua hingga tutupan karang yang sangat bagus di Rumah Merah. Mereka hidup berdampingan dalam satu ekosistem Teluk Jailolo yang saling melengkapi. [kompas-video src=’https://play-kompasvideo.streaming.mediaservices.windows.net/4e798871-d053-4701-a5bb-d03669a407eb/kvms_174285_20171107-nnn-jailolo.ism/manifest(format=m3u8-aapl-v3)’ caption=’-‘ credit=’KOMPAS/Novan Nugrahadi’ cover_src=’https://azk-cdn-audio-kompas.azureedge.net/kvms//IMAGES/2017/11/174285_p.png?v=6′ /] […]
Sewaktu delapan tahun penjelajahannya di Nusantara, 1854-1862, naturalis asal Inggris, Alfred Russel Wallace, memberi catatan, karang menjadi penghalang bagi aktivitas kapal-kapal yang akan merapat ke pulau. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan manusia, terungkap cakrawala baru bahwa terumbu karang bermanfaat bagi kehidupan Bumi. [kompas-video src=’https://play-kompasvideo.streaming.mediaservices.windows.net/4c7a65f1-5d1c-4d88-8efc-2ac51fdcdc9b/kvms_174287_20171009_jelajah_koral_dasar_laut_yang_menghidupi_bumi_rev.ism/manifest(format=m3u8-aapl-v3)’ caption=’Indonesia sebagai pusat segitiga terumbu karang dunia menjadi benteng kehidupan dan pusat […]
Kabupaten Halmahera Barat boleh dikata merupakan lumbung pangan bagi Maluku Utara. Sejumlah desa di beberapa kecamatan menjadi penyuplai aneka komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan. Namun, imbal hasil yang diterima petani dan nelayan di daerah itu relatif tidak sepadan. Inisiatif kerja sama ekonomi dalam bingkai ”segitiga emas” pun digagas Halmahera Barat dengan menggandeng Ternate dan Tidore. Kesepakatan […]
Menilik sejarahnya, keberadaan Jailolo sebagai sebuah kerajaan terbilang dinamis. Pernah menjadi bagian konfederasi Maluku Kie Raha (empat gunung), atau Fala Raha (empat rumah), Jailolo sebagai entitas kerajaan perlahan menghilang seiring menguatnya pengaruh Ternate dan Tidore. RZ Leirissa dalam disertasinya ”Halmahera Timur dan Raja Jailolo: Pergolakan Sekitar Laut Seram Awal Abad Ke-19” (1990) menyebutkan, hilangnya Kerajaan […]
Halmahera Barat dengan bentang alam dari laut hingga pegunungan memiliki potensi keindahan yang dapat dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain di Maluku Utara. Geliat wisata mulai digerakkan oleh pemerintah kabupaten dengan mempromosikan keindahan alam melalui sejumlah festival wisata. Di sisi lain, infrastruktur, seperti jalan ke kawasan wisata, hotel, dan […]
Keunikan dan keindahan alam Jailolo, yang melejit namanya melalui kegiatan tahunan Festival Jailolo, tak kunjung habis dieksplorasi. Pesona bawah laut, sensasi memanen pala dan cengkeh, hingga menikmati pemandangan tanjung perbukitan yang menjorok ke laut dari atas mercusuar berketinggian 40 meter di atas bukit adalah segelintir dari sekian banyak pesona Jailolo. Setelah tim Jelajah Terumbu Karang […]
Enam tahun menemukan dan mengeksplorasi seni dan budaya masyarakat Halmahera Barat di Maluku Utara tak membuat penari Eko Supriyanto berpuas diri. Sejumlah karya tari kreatif, seperti Cry Jailolo dan Bala-bala, yang dihasilkan dari pergulatannya sukses menembus ruang-ruang pertunjukan seni di sejumlah negara. Akhir Juli 2017, Eko, yang akrab disapa dengan panggilan Eko Pece itu, memberikan […]
Sepasang burung boheba dalam bentuk ornamen yang melambangkan kesatuan rakyat dan pemimpin bertengger di bagian depan mobil SUV hitam di area pelataran Keraton Kesultanan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Selasa (25/7). Itu merupakan simbol Kesultanan Jailolo yang kini dipimpin Kolano (Sultan) Jailolo Haji Abdullah Syah. Pada bagian bawah simbol itu tertera tulisan ”Limau Gapi” […]
Kerusakan terumbu karang dan kerumunan ikan yang susah payah mencari makan. Itulah yang dilihat penari, koreografer, dan dosen Eko ”Pece” Supriyanto (46) tatkala masa-masa awal berkarya di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara. Tarian Cry Jailolo kemudian lahir sebagai respons Eko atas kondisi tersebut. Enam pemuda lokal ditempa Eko sebagai para penari karya awalnya di Jailolo […]
Puluhan bocah duduk bersila menghadap arah Sofyan Labuha (39), Kamis (27/7) petang. Hari itu mereka baru saja menunaikan ibadah shalat Maghrib berjemaah di masjid Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Sofyan, yang membahasakan dirinya dengan sebutan “paman”, tengah memberikan sejumlah petuah kepada anak-anak tersebut di bagian teras masjid. Di antaranya ajakan memperingati […]
Asrul dan Muslim bertemu saat mereka menjadi guru. Pada 2014, keduanya sama-sama mengajar di Madrasah Tsanawiyah Pengembangan Kulaba, Kota Ternate, Maluku Utara. Saat ini, kedua pemuda itu menjadi aktivis pariwisata andalan di tempat tinggal masing-masing. Muslim aktif sebagai Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata Halmahera Barat, Maluku Utara. Sementara Asrul sejak 2009 mengawali pembersihan dan […]
Tidak sebatang rokok pun boleh menyala di Desa Guaeria di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Penduduk di desa ini sama sekali tidak mengizinkan asap rokok melayang-layang di ruang udara mereka. Ungkapan itu berlaku harfiah. Artinya, jika ada perokok yang hendak mengisap nikotin dan ribuan zat kimia berbahaya lain yang ada dalam sebatang rokok, […]
”Nanti di bawah panggil hiu ya, Tom,” pinta Eko Supriyanto, seorang penikmat bawah laut, kepada instruktur selam yang mendampingi tim Kompas menelusuri bawah laut Jailolo di Halmahera Barat, Maluku Utara. Topi bertuliskan ”I Love Hiu” yang sering dipakainya juga memperlihatkan keseriusan cinta mantan penari latar Madonna ini kepada hiu. Merespons permintaan Eko, Tommy Chandra hanya […]